Mechanical Engineering Ismanto Alpha's
Rabu, 02 Desember 2009
MENGATASI KRISIS ENERGI DENGAN PEMANFAATAN LIMBAH
LATAR BELAKANG
Salah satu permasalahan nasional yang kita hadapi dan harus dicarikan jalan keluarnya saat ini adalah masalah energi, baik untuk keperluan rumah tangga, maupun untuk industri dan transportasi. Terkait dengan masalah tersebut, salah satu kebijakan pemerintah ialah rencana pengurangan penggunaan bahan bakar minyak tanah untuk keperluan rumah tangga termasuk untuk keperluan energi industri kecil. Sejalan dengan itu pemerintah juga mendorong upaya-upaya untuk penggunaan sumber-sumber energi alternatif lainnya yang dianggap layak dilihat dari segi teknis, ekonomi, dan lingkungan seperti biofuel, biogas, briket arang dan lain sebagainya.
Perkembangan penelitian di bidang bioenergi, bukanlah barang baru di dunia ini. Penjajakan peluang aplikasi bioenergi untuk di industrialisasi telah lama didengungkan, dan sekarang telah memasuki tahapan produksi secara massal dan siap di komersialisasikan. Diharapkan dalam beberapa tahun mendatang, bioenergi akan menjadi alternatif dan mampu bersaing dengan minyak dan gas bumi (migas) dalam mempertahankan ketahanan energi di dunia.
Konsumsi energi dipenuhi oleh energi komersial antara lain dalam bentuk bahan bakar minyak, gas, listrik, briket batubaraan Energy tradisional yang belum memanfaatkan teknologi antara lain dalam bentuk panas matahari dan biomassa Konsumsi energi meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan jumlah penduduk.
Grafik Perbandingan Konsumsi Energi
Tabel Besarnya energi dari berbagai sumber
Tabel Kelebihan dan kelemahan sumber energi dari biomasa dibandingkan sumber energi terbarukan lain.
| Biomasa | Sumber Energi Terbarukan Lain |
Kelebihan | 1. Dapat disimpan dalam jangka lama 2. Dapat dimanfaatkan sebagai sumber panas maupun daya (CHP) sehingga efisiensinya tinggi. 3. Teknologinya fleksibel, baik untuk skala kecil, sedang, ataupun besar. 4. Lebih efisien jika antara sumber energi dan pemanfaatannya berjarak dekat (reduced transportation cost). | 1. Tergantung lokasi, persediaannya cukup banyak. 2. Pengembangannya lebih ke arah pembangkitan daya. |
Kelemahan | 1. Untuk beberapa teknologi proses masih menghasilkan bau. 2. Perlu gas cleaning 3. Abu yang dihasilkan cukup tinggi sehingga maintenance peralatan lebih sering dilakukan. 4. Sparepart untuk proses gasifikasi, pirolisis, cogeneration masih terbatas. | 1. Beberapa sulit disimpan dalam waktu yang lama (Angin, air, matahari) 2. Efisiensinya masih rendah |
Karena biomasa umumnya mempunyai nilai kalor antara 15-20 MJ/kg, maka energi yang dihasilkan dari proses pembakaran menghasilkan api yang temperaturnya sedang. Dari hasil pengujian di laboratorium, sebagian besar temperatur api dari pembakaran biomasa adalah sekitar 800 – 1000 K.Temperatur ini dirasakan tidak cukup tinggi untuk beberapa proses.
0 Comments:
Posting Komentar
<< Home