Mechanical Engineering Ismanto Alpha's

Jumat, 23 April 2010

Program Kreatifitas Mahasiswa- Pemanfaatan Serbuk Sekam Padi


PEMANFAATAN SERBUK SEKAM PADI SEBAGAI FILLER PADA KOMPOSIT BERMATRIK POLIPROPILEN DAN ANALISA FRACTURE MEKANIK

(Oleh Agus Ferdian, Nur Ismanto, Jasendo Fendinar. Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik, Universitas Lampung 2010)

RINGKASAN


Indonesia sebagai salah satu negara agraris mempunyai total luas tanah yang ditanami padi seluas 12 878 039 hektar. Dari seluruh luas tanah seluas 12.878.039 hektar yang ditanami padi tersebut setiap hektarnya akan dihasilkan padi kering giling sebesar 4.995 ton. Dengan jumlah itu maka indonesia pada tahun 2009 indonesia mampu memproduksi padi sebesar 64 329 329 ton padi kering giling (BPS, 2009). Salah satu bentuk limbah dari komoditi padi adalah sekam yang merupakan buangan pengolahan padi

Sekam padi yang merupakan limbah pertanian hasil penggilingan padi, pemanfaatannya hanya terbatas pada pembuatan pupuk kompos, briket, makanan ternak, dan kadang hanya dibakar saja. Limbah ini banyak terdapat didaerah pedesaan dengan mayoritas masyarakatnya sebagai petani. Limbah sekam sering kali menjadi masalah sehingga masyarakat seringkali hanya membakar atau membuang sekam padi ini. Padahal hasil dari pembakaran tersebut, yaitu karbon sangat membahayakan bagi lingkungan dan manusia.

Komposit adalah sruktur material yang terdiri dari 2 kombinasi bahan atau lebih, yang dibentuk pada skala makroskopik dan menyatu secara fisika. Kata komposit dalam pengertian bahan komposit berarti terdiri dari dua atau lebih bahan yang berbeda yang digabung atau dicampur secara makroskopis. Dewasa ini, pengembangan serat alam sebagai alternatif pengganti penguat serat gelas pada material komposit polimer menunjukkan peningkatan akibat tuntutan terhadap masalah lingkungan. Serat alam memiliki keunggulan dibandingkan dengan serat gelas, diantaranya memiliki kekuatan spesifik yang sesuai, murah, densitas rendah, ketangguhan tinggi, sifat termal yang baik, mengurangi keausan alat, mudah dipisahkan, meningkatkan energy recovery, dan dapat terbiodegradasi (Karnani dkk, 1997)




Polipropilen adalah salah satu jenis polimer yang banyak digunakan secara luas. Polipropilen memiliki sifat mekanik yang cukup baik antara lain kuat, kaku, memiliki titik lelah yang cukup tinggi, densitas rendah, tahan korosi, mudah diproses dan dapat didaur ulang. Pemanfaatan polimer polipropilen dengan serbuk sekam padi sebagai penguatnya diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif pengganti serat fiber glass. Kelebihan komposit ini jika dibandingkan dengan komposit fiber glass yaitu komposit ini dapat di recycle atau didaur ulang sehingga akan sangat ramah lingkungan.

Karakteristik mekanik epoxy polimer dengan bahan penguat serbuk sekam padi dianalisa untuk mengetahui perilaku patahan/ mekanika keretakan yang terjadi dari komposit campuran ini. Terjadinya keretakan  atau putusnya suatu bagian struktur dari komposit polimer polipropilen dengan penambahan serbuk serat sekam padi diakibatkan dari beban (tekanan, kompressi, dan torsi) yang dibebankan baik dengan besar yang konstan maupun berubah terhadap waktu.

Pemanfaatan limbah serbuk sekam padi menjadi komposit yang dipadukan dengan polimer polipropilen dapat dijadikan salah satu alternatif pengganti serat sintetis. Hal ini didasarkan pada kemampuan penyerapan energi dari yang cukup besar oleh komposit ini. Selain itu penambahan filler serbuk sekam padi juga dapat meningkatkan sifat mekanik dari komposit yang dibuat.

Untuk lebih lengkapnya bisa didownload:

http://www.ziddu.com/download/9580489/PKM-GT-10-UNILA-PEMANFAATANSERBUKSEKAM.pdf.html
posted by IsmantoAlpha's at 17.26 3 comments

Program Kreatifitas Mahasiswa-Gagasan Tertulis

 RINGKASAN


Creep atau deformasi plastis yang terjadi pada material komposit perpaduan serat TKKS dengan resin polyester dapat terjadi karena pembebanan yang konstan pada temperatur tinggi yang dilakukan pada waktu bersamaan. Pengujian creep yaitu dengan pembebanan konstan pada temperatur tinggi dan deformasi diukur sebagai fungsi waktu. Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) merupakan hasil sampingan dari pabrik pengolah kelapa sawit. Dalam setiap ton kelapa sawit segar terdapat potensi TKKS sebanyak 250 kg. tetapi permasalah yang terjadi pemanfaatan TKKS yang telah dilakukan selama ini hanya sebatas sebagai pupuk tanaman kelapa sawit.

Limbah kelapa sawit berupa serat TKKS merupakan salah satu potensi pemanfaatannya menjadi komposit. Pada kali ini akan dibahas mengenai creep yang terjadi pada komposit campuran antara resin polyester dengan TKKS, sebagai efek dari pembebanan konstan terhadap waktu. Deformasi pada komposit serat TKKS dengan resin polyester terjadi sebagai fungsi waktu, untuk laju creep yang terjadi yaitu:
1. Primer/creep transient : penurunan laju creep.
2. Sekunder/steady state creep : laju creep konstan.
3. Tersier creep : laju creep naik dengan cepat sampai putus.

Untuk selengkapnya bisa didownload di:
 

http://www.ziddu.com/download/9580433/PKM-GT-10-UNILA-NUR-ANALISACREEPPADA.pdf.html
posted by IsmantoAlpha's at 17.16 0 comments